Minggu, 20 Februari 2011

Makam Gus Dur Ambles

JOMBANG--MICOM: Ribuan penziarah memadati area makam mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur,sejak Rabu (16/2) hingga Jumat (18/2).

Mereka penasaran ingin memastikan kabar amblesnya makam Gus Dur, pasca diguyur hujan lebat pada Selasa (15/2) lalu. Zainul, pengurus pondok pesantren Tebuireng saat
 ditemui wartawan menjelaskan kebanyakan pengunjung menanyakan soal kain kafan yang terlihat masih utuh yang sempat terlihat dari lobang tanah yang ambles. 

"Kita sempat kalang kabut waktu tanah ambles, saat itu pengunjung sedang puncak--puncaknya karena bersamaan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW," ujar Zainul.


Dia mengakui melihat langsung kondisi kain kafan Gus Dur yang menurutnya masih terlihat putih bersih.


"Subhanallah, kain kafan bersih sperti baru dan masih utuh," imbuh Zainul.


Karena tidak ingin menimbulkan kekacauan di kalangan pengunjung, puluhan santri dan pengurus pondok langsung menutupi lobang yang menganga itu dengan pasir. 


Hingga kemarin area sekeliling makam dilingkari batu semen setinggi 30 cm untuk menahan agar air tidak kembali masuk ke arae liang lahat.


Dugaan sementara, amblesnya are makam dengan diameter 2 meter itu akibat gerusan hujan lebat beberapa hari terakhir.


Sementara itu, pihak keluarga Ponpes Tebuireng Solahul Am Notobuwono yang dihubungi melalui telepon selulernya mengaku masalah amblesnya tanam makam Gus Dur ini telah dirapatkan secara internal di pihak keluarga.


"Bahkan mbak Inayah dan Alissa (putri kandung Gus Dur) langsung datang Jombang di hari kejadian itu," ujar Solahul. Namun dia mengaku tidak tahu hasil pertemuan pihak internal keluarga terkait makam ambles itu.


Besarnya animo warga ingin melihat langsung makam tokoh pluralisme itu dengan berbondong datang ke area makam tidak langsung antisipasi pihak kepolisian setempat.


Kepala Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Besar (AKB) Samudi mengatakan pihaknya dalam posisi menunggu permintaan pengamanan dari keluarga pesantren. "Kami tidak berhak bertindak proaktif karena ini makam keluarga. Tapi kami siap membantu bila diminta," ujar AKB Samudi. (OL-12) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar